Awalnya, setelah kejang-kejang karena menderita panas tinggi, Rojali (36) mengalami kelumpuhan. Setelah bisa bergerak kembali, justru saraf motoriknya menjadi tidak terkendali. Namun, sesudah bertemu Tb. Agus Mulyana, dia bisa mengendalikan kembali fungsi motoriknya.
Hingga di pertengahan tahun 2003, ada saudara yang membawa ke rumah Mas Agus Mulyana.
Rupanya, saudara saya itu mendengar cerita dari temannya yang pernah ditolong oleh Mas Agus dan berhasil, dalam artian tidak pernah mengeluh sakit lagi.
Kaki saya sempat di-kepret Mas Agus saat saya datang ke tempat praktiknya. Reaksi saraf motorik saya memang kacau menurutnya. Ia bilang saya harus menjalani terapi bekam. Tujuannya, agar darah kotor di pembuluh saraf kaki bisa segera keluar.
Awalnya kaki saya dikop untuk mencari titik mana yang akan menjadi tempat dikeluarkannya darah kotor. Akhirnya tempat penyedotan darah kotor “disetujui” di balik dengkul kedua kaki.
Saat dikop, saya merasakan gerakan kaki tidak bisa dikontrol, selalu menendang ke atas. Darah yang keluar terlihat bercampur gumpalan hitam dan sedikit berbuih. Menurut Mas Agus, ada angin yang membuat peredaran darah di pembuluh saraf jadi terhambat.
Saya sudah beberapa kali mengunjungi kediaman Mas Agus yang sekaligus menjadi tempat praktiknya. Walaupun masih dipapah, saya sudah mampu mengontrol gerakan kaki. Bahkan saya mulai bisa merasakan bila ingin buang air. Kaki saya pun sekarang sudah bisa diluruskan.
Mas Agus meminta saya untuk sabar dan rajin melakukan terapi pengobatan tersebut. Bila rajin berusaha danberdoa, bukan tidak mungkin saya bisa berjalan lagi dengan normal.
Hubungi/whatsapp untuk temujanji
Ar Rahmah Wellnes
019 339 3290
“Ya Allah, Engkau adalah Asy-Syafi (Maha Menyembuhkan),
tiada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu”